Company Introduction
"Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri Keuangan RI No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT Corpora (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global Investindo) dan PT Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para pemegang saham memang ingin mengonversi bank umum konvensional itu menjadi bank umum syariah. Keinginan tersebut terlaksana ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi bank syariah melalui Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 menjadi PT Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004, sesuai dengan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No.6/11/KEP.DpG/2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi bank umum syariah.
Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga tahun kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham memutuskan perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank umum konvensional yang menjadi sister company-nya, yakni PT Bank Mega Tbk., tetapi berbeda warna. Sejak 2 November 2010 sampai dengan sekarang, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010, PT. Bank Syariah Mega Indonesia berganti nama menjadi PT PT Bank Syariah Mega Indonesia.
Untuk mewujudkan visi ""Tumbuh dan Sejahtera Bersama Bangsa"", CT Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki komitmen dan tanggung jawab penuh untuk menjadikan PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai bank umum syariah terbaik di industri perbankan syariah nasional. Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus memperkuat modal bank. Dengan demikian, PT Bank Syariah Mega Indonesia akan mampu memberikan pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kompetitif di industri perbankan nasional. Misalnya, pada 2010, sejalan dengan perkembangan bisnis, melalui rapat umum pemegang saham (RUPS), pemegang saham meningkatkan modal dasar dari Rp400 miliar menjadi Rp1,2 triliun dan modal disetor bertambah dari Rp150,060 miliar menjadi Rp318,864 miliar. Saat ini, modal disetor telah mencapai Rp787,204 miliar.
Di sisi lain, pemegang saham bersama seluruh jajaran manajemen PT Bank Syariah Mega Indonesia senantiasa bekerja keras, memegang teguh prinsip kehati-hatian, serta menjunjung tinggi asas keterbukaan dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan usahanya. Beragam produk juga terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta didukung infrastrukur layanan perbankan yang semakin lengkap dan luas, termasuk dukungan sejumlah kantor cabang di seluruh Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus mengukuhkan semboyan ""Untuk Kita Semua"", pada 2008, PT Bank Syariah Mega Indonesia mulai memasuki pasar perbankan mikro dan gadai. Strategi tersebut ditempuh karena ingin berperan lebih besar dalam peningkatan perekonomian umat yang mayoritas memang berbisnis di sektor usaha mikro dan kecil.
Sejak 16 Oktober 2008, PT Bank Syariah Mega Indonesia telah menjadi bank devisa. Dengan status tersebut, bank ini dapat melakukan transaksi devisa dan terlibat dalam perdagangan internasional. Artinya, status itu juga telah memperluas jangkauan bisnis bank ini, sehingga tidak hanya menjangkau ranah domestik, tetapi juga ranah internasional. Strategi peluasan pasar dan status bank devisa itu akhirnya semakin memantapkan posisi PT Bank Syariah Mega Indonesia sebagai salah satu bank umum syariah terbaik di Indonesia.
Selain itu, pada 8 April 2009, PT Bank Syariah Mega Indonesia memperoleh izin dari Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) sebagai bank penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH). Dengan demikian, bank ini menjadi bank umum kedelapan sebagai BPS BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Depag RI. Izin itu tentu menjadi landasan baru bagi PT Bank Syariah Mega Indonesia untuk semakin melengkapi kebutuhan perbankan syariah umat Indonesia."
Primary Responsibility
- Memimpin tim sales dalam pencapaian tingkat penjualan danunit entry bengkel yang telah ditetapkan perusahaan
- Membantu dan mendorong tim sales dalam pencapaian target of sales dan unit entry bengkel
- Melakukan penetrasi pasar dengan mengembangkan Coverage Area melalui sub branch atau channel
- Menjaga stock level ( unit kendaraan / spareparts ) dengan baik
- Mencapai tingkat keuntungan sesuai dengan target yang telah ditetapkan
- Menganalisan dan menentukan discount sekecil mungkin
- Meningkatkan revenue part dan service
Qualification
Qualification
- Pendidikan minimal S1
- Pengalaman minimal 3 tahun memimpin Cabang
- Memiliki relasi yang luas
- Orientasi terhadap target pencapaian
Informasi lebih lanjut
Bidang Pekerjaan |
Status Kepegawaian |
Teller Bank/Pramuniaga
|
Full-Time
|
Pendidikan Terakhir |
Gaji |
Sarjana/S1
|
-
|
Tingkat Jabatan |
|
-
|
-
|
Powered By