BEST
"BUMN rasa KAP big 4 (dalam hal jam kerja) dan rasa pabrik tekstil (dalam hal gaji dan tunjangan). "Bekerja di BPUI seperti bekerja di zaman Romusha" begitulah pepatah yang berlaku di sana"
- Pro
-
BUMN. Selama bekerja di perusahaan dengan status BUMN, peluang untuk dipecat sangat kecil bahkan untuk yang underperformed. Hal yang terpenting di sini tidak melanggar aturan.
- Kontra
-
Manajemen BPUI mengapresiasi karyawannya dengan hal-hal seperti:
1. Memberikan gaji dan kompensasi lainnya yang sangat minim dibandingkan beban dan risiko pekerjaan. Bahkan untuk status freshgraduate atau entry level, gaji nya akan kalah dengan OB atau Driver yang mendapatkan lemburan karena di sini karyawan tetap dan kontrak tidak mendapatkan lemburan kecuali outsource
2. Sangat demanding terkait pekerjaan tapi sangat pelit dalam memberikan remunerasi. Bahkan saat benchmarking dengan BUMN dan swasta dengan total aset yang mirip, struktur gaji dan tunjangan di BPUI bahkan tidak masuk kategori P75.
3. Dikarenakan BPUI tidak menghasilkan revenue, maka sebagian besar karyawan BPUI mencari kesibukan dengan mengagendakan maraton meeting setiap harinya dengan anak perusahaan dan divisi lainnya. Sungguh sangat produktif
4. Birokrasinya mengalahkan level Kementerian. Bahkan untuk sirkuler surat keluar, bisa pending sampai lebih dari 1 bulan. Sungguh sangat efisien
- Pesan Untuk Pihak Manajemen
-
Manajemen seharusnya mengelola BPUI sebagai perusahaan bukan sebagai lembaga. Saat ini BPUI sangat seperti lembaga, di mana seharusnya fokus mengejar bottom line namun malah sibuk mengagendakan meeting dan membuat PPT. Anak perusahaan yang seharusnya fokus mencari cuan, namun malah sibuk buat PPT dan meeting dengan holding (BPUI) karena disuruh holding. Hal-hal seperti yang tidak memberikan nilai tambah bagi pemegang saham
Tidak merekomendasikan perusahaan ini.